Bayi Besar Dan Minum Es

23.09 Posted In Edit This 0 Comments »

Bila Anda seorang ibu yang sedang hamil, Takutkah anda jika bayi anda kelak lahir dengan bayi besar yakni bayi lahir dengan berat diatas 4 kilogram. Setiap bayi yang lahir besar berisiko terjadi komplikasi saat melahirkan, risiko yang terjadi bisa berupa sulitnya bayi keluar melalui jalan lahir, perdarahan pasca melahirkan akibat robekan pada jalan lahir atau tersangkutnya bahu anak yang berakibat bayi sulit bernafas, bahkan bila tersangkutnya bahu tak segera tertolong menyebabkan kematian sang anak.

Hal ini adalah satu bentuk komplikasi saat proses persalinan yang terjadi dengan bayi besar. Sebenarnya prediksi anak besar telah dapat diprediksi lebih dini dengan periksa kehamilan yang teratur baik di bidan maupun pada dokter.

Saat periksa hamil di dokter anda selalu di tanya, riwayat siklus haid yang lalu, riwayat masalah kesehatan ibu/bapak sebelum hamil, keluhan-keluhan yang dirasakan selama hamil dan riwayat komsumsi obat-obatan tertentu selama hamil berlangsung. Pertanyaan tersebut akan membawa dokter dalam program pemeriksaan lanjutan demi kesejahteran janin.

Sebagai contoh bila ibu dengan riwayat terjadi keguguran yang berulang, bayi meninggal dalam kandungan dan pernah melahirkan bayi besar, dokter akan mengarahkan untuk memeriksa kadar gula darah ibu dan pemeriksaan darah untuk melihat parasit tertentu seperti toksoplasma.

Dengan pemeriksaan lebih awal ini kelainan tertentu bisa diatasi dengan pemberian obato-batan tertentu.

Kasus bayi besar dengan berat bayi dibawah 5 kilogram masih serin terjadi, akan tetapi, bayi yang lahir dengan berat ekskrim antara 6 kilogram masih sangat jarang terjadi, untuk Aceh pernah lahir bayi dengan 6 kg yang lahir 17 Oktober tahun lalu, dan berat bayi besar yang tercatat di museum rekord Muri, 6,4 kilogram, sedangkan yang terberat di dunia bayi asal Siberia dengan 7,7 kilogram.

Bayi besar atau istilah latin dikenal makrosomia, atau Giant Baby(bayi raksasa), adalah bayi dengan berat badan diatas 4 kilogram. Kejadian sangat bervariasi antara 8 sampai 10 persen total kelahiran, akan tetapi kelahiran dengan berat sangat ekstrim seperti diatas 5,5 kg sangat langka.

Bayi besar akan meningkatkan risiko problema proses persalinan yaitu kemungkinan terjadi bahu bayi tersangkut dan, kalaupun bayi lahir, bayi akan lahir dengan gangguan nafas dan kadang kala bayi lahir dengan trauma tulang leher, bahu dan selubung sarafnya. Semuanya ini terjadi akibat massa bayi yang besar sehingga tidak mungkin atau sangat sulit melewati panggul ibu.

Beruntung pada keadaan tertentu bayi bisa lewat panggul ibu dengan proses lama akan tetapi biasanya bayi tersebut berpotensi tidak sehat, sedangkan ibu yang melahirkan sering mengalami gangguan berjalan pasca melahirkan akibat peregangan maksimal struktur tulang panggul. Keluhan keluhan tersebut bisa sembuh kembali dengan perawatan yang baik.

Faktor penyebab terjadinya bayi besar bisa akibat faktor ibu dan bisa juga akibat faktor bayinya sendiri. Beberapa faktor –faktor tersebut diantaranya. Ibu yang menderita sakit gula(diabetes melitus), hal ini terjadi akibat terjadi gangguan penggunaan gula darah ibu hamil yang disebabkan ttak berperannya fungsi hormon insulin, inilah yang membuat bayi menjadi tumbuh besar.

Seorang ibu dengan riwayat sakit gula, bila hamil harus melakukan pemeriksaan laboratorium tentang kadar gula darah untuk mencegah terjadinya komplikasi kematian bayi didalam rahim.

Pemeriksaan kadar gula darah sebaiknya dilakukan saat usia kehamilan 24-28 minggu, bila kadar gula darah tidak normal, nilai kadar gula harus diturunkan dalam batas aman atau normal dengan menggunakan suntikan hormon insulin, karena penggunaan obat penurun gula darah tablet tidak dibenarkan, sebab bisa membahayakan bayi.

Selama Hamil pertambahan berat badan ibu selalu dicatat pertambahan demi memprediksi tentang kesehatan ibu dan mencegah penambahan yang sangat menyolok. Seeorang ibu hamil gemuk berisiko 4 sampai 12 kali untuk melahirkan bayi besar. Bayi yang lahir besar juga dihubungkan dengan usia kehamilan yang lewat waktu taksirannya.

Selain itu seorang Ibu dengan kehamilan lebih dari 2 juga berpotensi melahirkan bayi besar, karena umumnya berat seorang bayi yang akan lahir berikutnya bertambah sekitar 80 sampai 120 gr . Ibu hamil dengan usia lanjut dan pernah melahirkan bayi besar, berpeluang melahirkan bayi besar. Selain itu pengaruh postur ibu dan bapak yang besar juga mempengaruhi lahir bayi besar, pengaruhnya berhubungan dengan tinggi badan bukan berat badannya.

Pengaruh genetik atau kelainan kongenital (bawaan) juga berpengaruh untuk terjadi bayi besar. Bayi dengan Jenis kelamin laki-laki berpengaruh terjadi bayi besar , biasanya anak lelaki sekitar 150 lebih berat dari jenis perempuan, kejadian pada anak lelaki berkisar 60 sampai 65 persen..

Ibu hamil yang minum es tidak ada hubungan dengan kejadian anak besar, keluhan ini sangat sering ditanyakan seorang ibu hamil saat memeriksakan kehamilan di dokter kandungan.

Dengan periksa hamil teratur dapat ditekan risiko komplikasi bagi ibu yang sering terjadi akibat bayi besar, seperti tingginya angka operasi Caesar, perdarahan pascasalin, dan trauma jalan lahir. Periksa kehamilan di pos bidan desa atau puskesmas baik itu dilakukan oleh bidan maupun dokter umum akan menjadi tempat skrining awal, ada tidaknya masalah kehamilan seorang ibu.

Bila seorang ibu dengan penambahan berat badan diatas 12 kg, rata-rata penambahan berat badan ideal selama hamil (7 sampai 12 kg), atau adanya tinggi fundus rahim diatas 40 cm, atau ibu yang gemuk (berat diatas 80 kg), sebaiknya kasus yang demikian segera dirujuk ke rumah sakit untuk konfirmasi pemeriksaan sonografi karena kelompok ibu dengan ukuran-ukuran tersebut berpotensi terjadi bayi besar.

Masalah yang muncul pada bayi besar dengan ibu riwayat sakit gula adalah perawatan bayi pasca lahir, bayi harus diperiksa kadar gula darahnya untuk mencegah bayi kurang energi disebabkan sianak biasanya fungsi hormon insulinnya normal. Sedangkan pada kelompok bayi besar akibat faktor postur ibu yang besar, perawatannya relatif mudah.

Pencegahan terjadinya bayi besar bertujuan mencegah terjadi komplikasi yang tidak diinginkan bagi ibu dan janin dengan jalan melakukan diagnosa lebih awal adanya potensi terjadinya bayi besar. Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara teratur, pengukuran tinggi fundus uteri dan pola makan yang benar.

Selama ini masih ada anggapan seorang ibu hamil harus makan untuk porsi dua orang karena itu ia membutuhkan energi yang relatif banyak, pendapat tersebut tidak benar karena peningkatan kalori yang dibutuhkan seorang ibu hamil berkisar 10 sampai 15 persen kebutuhan normal.

Untuk mencegah adanya bayi besar ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, 4 kali selama kehamilannya, sekali saat kehamilan trimester pertama dan kedua dan 2 kali saat usia kehamilan trimester ketiga.

Penting bagi seorang ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan sonografi(USG) selama kehamilan, sebaiknya seorang ibu hamil selama masa kehamilannya minimal diperiksa sebanyak 2 kali, yakni saat usia kehamilan 12-15 minggu untuk melihat adanya kelainan bayi, dan saat usia kehamilan 8 bulan untuk menentukan kesejahteraan janin, letak plasenta dan posisi/presentasi bayi sehingga bisa merencanakan tempat persalinan yang optimal.

Pemeriksaan besar bayi dengan USG akan memberikan ketepatan sampai 90 persen, sedangkan dengan pemeriksaan phisik saja misal dengan berat badan ibu dan tinggi fundus uteri memberikan ketepatan sampai 50 persen.

Mengingat banyaknya risiko yang mungkin terjadi dalam masa kehamilan, maka sebaiknya. Setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dengan baik dan teratur,dengan menimbang penambahan berat badan setiap bulan, lakukan pemeriksaan USG selama masa hamil minimal pada awal dan akhir usia kehamilan . Jangan malu menceritakan riwayat kehamilan yang buruk jikalau ada saat berkonsultasi dengan dokter.

Dengan tingginya kesadaran masyarakat melakukan pemeriksaan kehamilan dengan baik kita akan dapat menurunkan risiko kelahiran bayi besar, dan risiko kehamilannya. Selesai.

M.Andalas,dr.SpOG
waspada.co.id

0 komentar: